October 30, 2014

Multiplekser dan Demultiplekser

1. Multiplekser
Multiplekser adalah suatu peranti yang mampu menyalurkan beberapa jalur data ke satu jalur luaran. Multiplekser mempunyai satu atau lebih sinyal masukan yang terhubung pada masukannya. Pemilihan saluran masukan dilakukan oleh sinyal kontrol. Suatu multiplekser dengan 2n saluran masukan memerlukan n sinyal kontrol.

Multiplexer (MUX) atau selector data adalah suatu rangkaian logika yang menerima beberapa input data, dan untuk suatu saat tertentu hanya mengizinkan satu data input masuk ke output, yang diatur oleh input selektor. Oleh karena itu, MUX memiliki fungsi sebagai pengontrol digital. MUX memiliki kanal input lebih besar dari 1 (minimal 2 atau kelipatan 2), dan hanya memiliki 1 kanal output. Jumlah selektor dilihat dari banyaknya kanal input (n).  


IC 74LS151 merupakan data selector/multiplekser yang memilih satu dari 8 saluran masukan dengan menggunakan 3 sinyal kontrol.

  • Komponen ini mempunyai 8 masukan, yaitu I0 - I7 dan 2 luaran yaitu Z dan Z'.
  • Pemilihan data dilakukan oleh kaki A, B dan C.  
  • Untuk mengaktifkan fungsinya sebagai multiplekser, komponen ini juga mempunyai 1 masukan enable, yaitu (aktif-LOW). 
  • Sedangkan kaki 8 dihubungkan ke GND dan kaki 16 dihubungkan ke +5V.
Susunan kaki IC 74LS151 dapat dilihat pada gambar dibawah.
  
Penggunaan Multiplekser 
Multiplekser dapat digunakan pada : 

  1. Seleksi data 
  2. Data routing (perjalanan data) 
  3. Multiplekser biasanya menentukan perjalanan data dari satu sumber data diantara beberapa sumber ke satu tujuan.  
  4. Operation sequencing (pengurutan operasi) 
  5. Konversi parallel ke seri 
  6. Kebanyakan system digital memproses data biner secara parallel (seluruh bit secara serentak), karena teknik ini lebih cepat. Tetapi apabila data ini harus disalurkan ke tempat-tempat yang relative jauh, susunan parallel ini menjadi tidak efektif, karena memerlukan banyak saluran transmisi.Oleh karena itu, data biner berbentuk parallel sering diubah menjadi bentuk seri sebelum disalurkan ke tujuan yang jauh. 
  7.  Menghasilkan bentuk gelombang 
  8. Menghasilkan fungsi logika 

2. Demultiplekser
Demultiplekser adalah suatu rangkaian yang mendistribusikan satu masukan ke lebih dari satu luaran. Demultiplekser disebut juga data distributor. Pemilihan saluran luaran dilakukan oleh sinyal kontrol. Sinyal kontrol merupakan masukan yang berfingsi untuk mengarahkan setiap sinyal masukan pada saluran luaran yang dipilih. Suatu demultiplekser dengan n sinyal kontrol akan memiliki 2n saluran luaran.

Demultiplekser (De-Mux) atau disebut juga distributor data. De-Mux memiliki satu 

kanal input yang didistribusikan ke beberapa kanal output. Selektor input menentukan ke 
output mana input data akan didistribusikan. Jumlah selektor dilihat dari banyaknya kanal 
output.   
IC 74LS138 merupakan demultiplekser yang digunakan untuk menyalurkan satu data ke 8 jalur luaran.
  • Komponen ini mempunyai 3 masukan data yang bisa dipilih salah satu, yaitu   (aktif-LOW) serta E3 (aktif-HIGH). 
  • Untuk memilih luaran mana yang akan mengeluarkan data, diperlukan 3 buah masukan pemilih, yaitu A, B dan C. 
  • Selain itu terdapat 8 luaran aktif-LOW, yaitu  . 
  • Sedangkan kaki 8 dihubungkan ke GND dan kaki 16 dihubungkan ke +5V. 
Susunan kaki IC 74LS138 dapat dilihat dalam gambar dibawah.



Continue reading Multiplekser dan Demultiplekser

POLITEKNIK BOSOWA

Paduan Suara PolBos di acara Stadium General Yayasan Bosowa yang dihadiri oleh Bapak Mentri Indonesia "Mohammad Nuh"
Closing Ceremony POTENSIAL Angkatan Pertama Politeknik Bosowa Tahun Akademik 2013/2014
Usai Opening Ceremony anak Paduan Suara Pertama Politeknik Bosowa foto bareng owner "AKSA MAHMUD", Ketua Yayasan PolBos "MELINDA AKSA", Direktur dan Wakil Direktur PolBos, serta Pelatih Padus. *Kami mendapat pujian yang luar biasa dari listeners terutama Pak Aksa Mahmud* :D
POTENSIAL (Program Orientasi Penyambutan Mahasiswa Baru Angkatan Pertama Tahun 2013/2014)

LOGO POLITEKNIK BOSOWA

LOGO BOSOWA (BONE SOPPENG WAJO)

KELUARGA BESAR POLITEKNIK BOSOWA

Continue reading POLITEKNIK BOSOWA

Unsur dan Sintax

  1. Computer adalah serangkaian ataupun sekolompok mesin elektronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama, serta membentuk sebuah system kerja yang rapi dan teliti. sistem ini kemudian dapat digunakan pada computer.
  2. Algoritma adalah logika, metode dan tahapan (urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Algoritma tersusun oleh sederetan langkah instruksi yang logis. Tiap langkah instruksi akan megerjakan suatu tidakan (aksi).

NO.
UNSUR
SINTAX
1.
Kepala Program
Program <Nama_Program>;
2.
Deklarasi unit
Uses crt;
3.
Deklarasi Constanta
Const
          <Nama_Program> = Nilai;
4.
Deklarasi Variabel
Var
        <Nama_Variabel> : type Data;
        Y: integer;
5.
Mnomenie
Clr Scr
6.
Bagian isi
Begin
         <isi Program>
Readln;
End



Continue reading Unsur dan Sintax

Jenis- Jenis Robot

     1.      ARM ROBOT


ARM ROBOT Sebuah lengan robot adalah jenis lengan mekanik, biasanya diprogram, dengan fungsi yang sama dengan lengan manusia; lengan mungkin jumlah total dari mekanisme atau dapat menjadi bagian dari sebuah robot yang lebih kompleks. Link dari manipulator tersebut dihubungkan oleh sendi sehingga baik gerak rotasi (seperti dalam robot diartikulasikan) atau translasi (linear) perpindahan. manipulator dapat dianggap untuk membentuk rantai kinematik. Ujung rantai kinematik manipulator disebut end effector dan itu adalah analog dengan tangan manusia tangan robot.




THE END EFFECTOR atau tangan robot, dapat dirancang untuk melakukan setiap tugas yang diinginkan seperti pengelasan, mencengkeram, berputar dll, tergantung pada aplikasi. Sebagai contoh lengan robot di jalur perakitan otomotif melakukan berbagai tugas seperti pengelasan dan bagian rotasi dan penempatan selama perakitan. Dalam beberapa keadaan, emulasi dekat tangan manusia yang diinginkan, seperti pada robot yang dirancang untuk melakukan perlucutan senjata bom dan pembuangan.

TIPE 6 AXIS ARTICULATED ROBOT DARI KUKA
  1. Robot Cartesian / Gantry robot: Digunakan untuk memilih dan tempat kerja, penerapan sealant, operasi perakitan, penanganan peralatan mesin dan las busur. Ini adalah robot yang lengan memiliki tiga sendi prismatik, yang sumbu bertepatan dengan koordinator Cartesian.
  2. Silinder robot: Digunakan untuk operasi perakitan, penanganan pada peralatan mesin, las titik, dan penanganan di mesin diecasting. Ini adalah robot yang sumbu membentuk silinder sistem koordinat.
  3. Spherical robot / robot Polar (seperti Unimate): Digunakan untuk penanganan di mesin perkakas, las titik, diecasting, mesin fettling, gas las dan las busur. Ini adalah robot yang sumbu membentuk sistem koordinat polar.
  4.  Scara robot: Digunakan untuk memilih dan tempat kerja, penerapan sealant, operasi perakitan dan peralatan mesin penanganan. Robot ini memiliki dua sendi putar paralel untuk memberikan kepatuhan dalam pesawat.
  5. Artikulasi robot: Digunakan untuk operasi perakitan, diecasting, mesin fettling, gas las, busur dan lukisan semprot. Ini adalah robot yang lengan memiliki setidaknya tiga sendi putar.
  6. Paralel robot: Salah satu penggunaan adalah platform mobile penanganan simulator penerbangan kokpit. Ini adalah robot yang tangannya memiliki bersamaan sendi prismatik atau rotary.
  7. Antropomorfik robot: Serupa dengan tangan robot Luke Skywalker menerima pada akhir The Empire Strikes Back. Hal ini dibentuk dengan cara yang menyerupai tangan manusia, yaitu dengan jari independen dan jempol.
    2.  MOBILE ROBOT
MOBILE ROBOT adalah konstruksi robot yang ciri khasnya adalah mempunyai aktuator berupa roda untuk menggerakkan keseluruhan badan robot tersebut, sehingga robot tersebut dapat melakukan perpindahan posisi dari satu titik ke titik yang lain.
A.    GROUND ROBOT
1.1 ROBOT BERKAKI
Dalam pembuatan robot berkaki yang menggunakan banyak motor sevo dibutuhkan suatu modul servo controller untuk mengatur pergerakan robot, akan tetapi modul ini sulit di dapatkan serta harganya yang cukup mahal di pasaran. Dengan keadaan yang seperti ini sebagai alternatif kita dapat membuat sendiri modul servo controller hanya dengan menggunakan dua buah mikrokontroller PIC 16F84 ditambah dengan sedikit komponen lainya. Pemilihan motor servo standar 180 derajat yang menggerakan persendian kaki pada robot secara vertikal dan horizontal adalah sangat penting untuk menentukan kombinasi pergerakan robot,motor harus memiliki torsi yang cukup besar untuk dapat menggerakan persendian kaki dan mengimbangi berat keseluruhan robot.




1.2ROBOT BERODA
Robot beroda (wheel robot) dapat dibagi menurut sistem penggerak nya, yaitu sistem berak.

      1.   Differential drive
       Sistem gerak Differential drive terdiri dari dua buah roda yang berpasangan pada kiri dan kanan robot, perhatikan gambar dibawah ini. Sistem ini memunginkan robot berputar ditempat dengan cara memutar motor dengan arah berlawanan. Contoh sistem ini pada kehidupan sehari-hari adalah pada gardan belakang mobil dan mainan mobilradio control (RC).


2Tricyle drive
Tricyle drive merupakan sistem gerak dengan tiga buah roda. Dua buah roda dengan satu poros dihubungkan pada sebuah motor penggerak, sedangkan sebuah roda diberlakukan sebagai kemudi yang dapat berputar (setir kemudi), ketika berbelok akan didapatkan radius sepanjang titik pertemuan antara roda depan dengan roda belakang, perhatikan gambar dibawah ini. contoh sistem gerak ini pada kehidupan sehari-hari adalah alat transportasi becak dan bajai.
3. Syncronous drive
Syncronous drive adalah sistem yang menggunakan semua roda yang terdapat pada robot untuk dapat bergerak. Pada saat robot berjalan pada permukaan yang tidak rata, maka roda yang berpengaruh pada ketidakrataan permukaan akan didukung oleh roda yang tidak terpengaruh, sehingga roda dapat bergerak dengan arah yang tetap. Perhatikan gambar dibawah ini. Contoh sistem gerak ini pada kehidupan sehari-hari adala pada roda trolly pasar swalayan. 
4Holonomic drive
Holonomic drive adalah sistem gerak yang memungkinkan robot bergerak ke segala arah (dengan menggunakan roda omni-directional), perhatikan gambar dibawah ini. Konfigurasi ini memungkinkan gerakan rotasidan translasi pada mobile robot.





BROBOT SUBMARINE
Robot bawah air jauh lebih kompleks daripada robot darat karena dalam perancangannya robot bawah air harus meninjau masalah tekanan air, arus air, dan kinematika gerak robot di bawah air, disamping masalah elektris robot itu sendiri. Robot bawah air dikembangkan untuk menggantikan posisi manusia dalam mengeksplorasi bawah laut. Eksplorasi dalam hal ini memiliki makna luas, mulai dari eksplorasi sederhana semacam pengamatan ekosistem bawah laut, hingga eksplorasi berisiko tinggi seperti pengambilan sampel dasar laut untuk mendeteksi logam tambang. Eksplorasi seperti itu tetap dapat dilakukan tanpa perlu campur tangan manusia langsung dalam mengeksplorasi. Dengan menggunakan robot bawah air, manusia hanya menunggu di daratan untuk selanjutnya tugas menjelajah  bawah air dilakukan oleh robot.

C. ROBOT AERIAL/ TERBANG
Kemajuan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknik kendali (teknik kontrol) telah berkembang dengan pesat.

Perkembangan ini mempermudah komunikasi dan pengendalian alat elektronik khususnya pengontrolan robot terbang (Flying Robot). Seiring perkembangannya, saat ini telah berkembang sistem kendali robot terbang jarak jauh dengan menggunakan frekuensi radio sehingga tidak perlu memakai saluran kabel yang banyak. Pembuatan robot terbang ini bertujuan untuk merancang suatu model robot terbang yang dapat diaplikasikan sebagai media transportasi pendistribusian bantuan bencana alam. Aplikasi dari robot terbang ini dikhususkan pada daerah terisolir dimana media transportasi darat tidak dapat digunakan. Kendali robot terbang ini jauh ini sangat diperlukan untuk membuat sebuah sebuah sistem/instrumen yang dapat digunakan sebagai system pengaturan posisi, kecepatan baling-baling, komunikasi datanya, serta keseimbangan dari robot terbang sendiri.







  
Continue reading Jenis- Jenis Robot