
Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Puji syukur penulis panjatkan
kepada Allah SWT,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan “Makalah Encoder dan Decoder” ini.
Dalam penyelesaian Laporan ini, tentunya terdapat hambatan dan kesulitan yang dihadapi, akan
tetapi berkat do’a, kesabaran dan usaha yang sungguh – sungguh, serta bantuan,
bimbingan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak baik dari Dosen
Pembimbing, Keluarga, dan Teman – teman, sehingga semua yang merintangi dapat teratasi.
Penulis penulis bahwa menyadari akan ketidaksempurnaan makalah ini, olehnya itu
penulus mengharapkan saran dan kritik dan yang sifatnya membangun dari dosen
pembimbing ataupun pembaca.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan perlindungan
kepada kita semua dan laporan ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, 05 Desember
2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring
dengan perkembangan zaman, Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Kemajuan ini sangat mempengaruhi pengembangan di segala
bidang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tidak terkecuali di bidang elektronika,
berbagai hal telah ditemukan, mulai dari penemuan elektron yang mengalir dalam
suatu rangkaian elektronis hingga ke rangkaian rumit seperti TV, radio,
komputer, dan lain sebagainya. Namun dalam ragkaian yang dikategorikan sebagai
rangkaian yang membutuhkan arus yang kuat, terdapat rangkaian sederhana dalam
penyusunanya. Untuk memahami jenis-jenis rangkaian tersebut maka diperlukan pendalaman
pembelajaran terkait elektronika, kali ini kami akan memberikan penjelasan
mengenai rangkaian Encoder dan Decoder.
Encoder dan decoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian
digital, karena rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, Encoder
berfungsi untuk mengubah kode suatu bilangan digital menjadi bilangan digital
lain sedangkan decoder berfungsi untuk mengembalikan kode yang telah diubah
menjadi kode asalnya.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berikut
ini merupakan perumasan masalah yang akan diselesaikan:
1.
Apa
yang dimaksud dengan decoder dan encoder?
2.
Apa sajakah
jenis-jenis decoder dan encoder?
3.
Bagaimana Rangkaian decoder dan encoder?
4.
Bagaimana
prinsip kerja decoder dan encoder?
C.
TUJUAN

Adapun
tujuan ditulisnya makalah mengenai encoder dan decoder adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui maksud dari decoder dan encoder;
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis decoder dan encoder;
3.
Untuk mengetahui rangkaian decoder
dan encoder;
4.
Untuk mengetahui prinsip kerja dari decoder dan encoder.
D. MANFAAT
Adapun manfaat disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi
Dosen, Sebagai bahan tambahan dalam proses pembelajaran;
2.
Bagi
Mahasiswa, sebagai media pembelajaran terkait decoder dan encoder;
3.
Bagi
Pembaca, sebagai media penambah pengetahuan terkait decoder dan encoder.

PEMBAHASAN
A.
DECODER
Decoder merupakan
suatu rangkaian
kombinasional yang berfungsi untuk mengkodekan kembali kode pada proses input
menjadi data pada outputnya.
Decoder juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian digital yang merubah bilangan biner menjadi
bilangan decimal dimana Rangkaian logika decoder menerima input-input dalam
bentuk biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner
inputnya. Pada dasarnya decoder merupakan kumpulan gerbang logika AND sehingga
dapat digunakan sebagai pembangkit fungsi.
Pada umumnya Decoder biasanya memiliki saluran enable. Saluran enable
berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan decoder. Didalam Decoder Terdapat 2 jenis
pengkaktifan yaitu: aktif high dan aktif low. Pada decoder dengan saluran
enable aktif high, jika enable
= 0 maka decoder off. Berarti
semua saluran output akan bernilai nol. Jika enable
= 1 maka decoder on dan sesuai
dengan inputnya, saluran output yang aktif akan 1, dan yang lainnya 0.
1. BINARY DECODING
·
Mengkonversi sebuah n-bit code kedalam
sebuah 1 (satu) output yang aktif (low/high).
·
Rangkaiannya dapat dibentuk menggunakan
AND atau OR gate.
·
Jumlah masukan (input) < Jumlah Keluaran (Output)

·
n
input dan2noutput
·
Hanya satu output yang aktif (low/high)
dari banyak input yang diberikan
2. JENIS-JENIS DECODER SERTA
RANGKAIANNYA
·
1-to-2
Binary Decoder

Gambar 2.1 Blok
Diagram 1-to-2 Binary Decoder

Gambar 2.2
Rangkaian 1-to-2 Binary Decoder
Tabel
Kebenaran 2.1
A
|
Yo
|
Y1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
·
2-to-4
Binary Decoder

Gambar 2.3 Blok
Diagram 2-to-4 Binary Decoder


Gambar 2.4
Rangkaian 2-to-4 Binary Decoder
Tabel
Kebenaran 2.2
X
|
Y
|
F0
|
F1
|
F2
|
F3
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
·
3-to-8 Binary Decoder


Gambar 2.5 Blok
Diagram 3-to-8 Binary Decoder

Gambar 2.6 Rangkaian 3-to-8 Binary Decoder
Tabel Kebenaran 2.3
X
|
Y
|
Z
|
F0
|
F1
|
F2
|
F3
|
F4
|
F5
|
F6
|
F7
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
·
Rangkaian penghasil
output ‘3’(active HIGH) untuk input 0 1 1

Gambar 2.7 Rangkaian penghasil output 3 High
Implementasi Decoder untuk Full Adder
Tabel Kebenaran 2.4

Gambar 2.6 Blok Diagram Full
Adder
Catatan: untuk Output aktif ‘High’ menggunakan Gate AND dan
untuk Output aktif‘Low’menggunakan Gate NAND.

·
2 to 4 Decoder dengan Enable Input
Tabel
Kebenaran 2.4

·
Menggunakan2 buah decoder 3 to 8 untuk membuat decoder 4 to
16
·
Enable dapat bernilai ‘active high’
·
Pada contoh dibawah, hanya1 decoder dapat aktif setiapsaat.
·
Input x, y, z dipilih lewat
untuk memilih decoder yang mana yang aktif.

Gambar 2.8 Rangkaian pemilihan
decoder yang aktif.
·
Contoh-contoh Standard MSI Binary Decoders

IC 74138 adalah sebuah octal decoder (3-line to
8-line)

Gambar 2.9 Pin Configurasi IC 74138 Gambar 2.10 Logic Simbol IC 74138
B. ENCODER
Rangkaian
digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner. Encoder melakukan
operasi kebalikan dari decoder. Encoder menghasilkan output dalam bentuk bit.
Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa input harus berupa word biner yang
ekivalen dengan bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga Encoder hanya
berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya memperoleh prioritas data
tertinggi untuk di kodekan.
Suatu decoder atau
pendekode adalah system yang menerima kata M bit akanmenetapkan keadaan 1 pada
salah satu (dan hanya satu) dari 2m saluran keluaran
yang tersedia. Dengan kata lain fungsi suatu decoder adalah mengidentifikasi atau mengenali suatu
kode terntu. Proses kebalikannya disebut
pengkodean (encoding).
Suatu pengkode atau encoder memiliki sejumlah
masukan, dan pada saat tertemtu hanya salah satu dari masukan masukan itu yang berada pada keluaran 1 dan
sebagai akibatnya suatu kode Nbit akan dihasilkan sesuai dengan masukan khusus
yang dieksitasi.
1.
BINARY ENCODING
·
Mengkonversi 2n
input dan dikeluarkan kedalam bentukn
bit output;
·
Banyakdigunakanuntukkompresidata;
·
DapatdibangunmenggunakanAND
atauOR Gate;
·
Jumlah masukan (input)
> Jumlah Keluaran (Output);


2. JENIS-JENIS DECODER
DAN RANGKAINNYA
·
8-to-3 Binary
Encoder 3
Binary Encoder Pada
setiap (satu) waktu hanya ada1 input line yang mempunyai nilai ‘1’.
Tabel Kebenaran 2.5


Gambar 2.11 Blok Diagram Octal to Biner Encoder


Gambar 2.12
Rangkaian 8-to -3 Binary Encoder
·
Desimal Desimalto BCD Encoder
Tabel kebenaran 2.6

Gambar
2.13 Blok Diagram Desimal to BCD Encoder
·
Rangkaian Desimal to BCD Encoder

Gambar
2.14 Blok Diagram Desimal to BCD Encoder
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Decoder
merupakan suatu rangkaian
digital yang merubah bilangan biner menjadi bilangan decimal dimana Rangkaian
logika decoder menerima input-input dalam bentuk biner dan mengaktifkan salah
satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya.
2.
Encoder
merupakan rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner.
Encoder melakukan operasi kebalikan dari decoder. Encoder menghasilkan output
dalam bentuk bit. Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa input harus berupa
word biner yang ekivalen dengan bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga
Encoder hanya berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya memperoleh
prioritas data tertinggi untuk di kodekan.
B.
Saran
Adapun
saran yang diperlukan dalam pengembangan makalah ini bagi mahasiswa lebih
mengenal lebih dalam fungsi serta kegunaan dari encoder dan decoder dalam
kehidupan sehari-hari serta dapat mengaplikasikannya pada lingkungan sekitar
kita.
Rancang rangkaian untuk mengubah kode desimal menjadi BCD, jika diinginkan output active high !AD YG tau jwbnya
ReplyDeleteMisi mbk imah mau tnya nh kenal alat elektronik yg brnama servo drive.. d sni servo drive saya brfungsi untuk menjalankan mesin ... dan servo drive ini mpunyai bnyak kode" d kala dia error.. nah kali ini mbahas soal encoder... d servo drive saya sering error kode error 21.0 ktrangan encoder communitation error protection... kalo boleh tau knapa ya error ini... saya lulusan smk jd kurang paham mkih sblumz ny
ReplyDeletenice info min
ReplyDeletepower supply hp