January 24, 2015

Makalah Encoder dan Decoder

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Makalah Encoder dan Decoder” ini.
Dalam penyelesaian Laporan ini,  tentunya terdapat  hambatan dan kesulitan yang dihadapi, akan tetapi berkat do’a, kesabaran dan usaha yang sungguh – sungguh, serta bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak baik dari Dosen Pembimbing, Keluarga, dan Teman – teman, sehingga semua yang merintangi dapat teratasi.
Penulis penulis bahwa menyadari akan ketidaksempurnaan makalah ini, olehnya itu penulus mengharapkan saran dan kritik dan yang sifatnya membangun dari dosen pembimbing ataupun pembaca.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada kita semua dan laporan ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, 05 Desember 2014

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman, Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini sangat mempengaruhi pengembangan di segala bidang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tidak terkecuali di bidang elektronika, berbagai hal telah ditemukan, mulai dari penemuan elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronis hingga ke rangkaian rumit seperti TV, radio, komputer, dan lain sebagainya. Namun dalam ragkaian yang dikategorikan sebagai rangkaian yang membutuhkan arus yang kuat, terdapat rangkaian sederhana dalam penyusunanya. Untuk memahami jenis-jenis rangkaian tersebut maka diperlukan pendalaman pembelajaran terkait elektronika, kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai rangkaian Encoder dan Decoder.
Encoder dan decoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian digital, karena rangkaian ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, Encoder berfungsi untuk mengubah kode suatu bilangan digital menjadi bilangan digital lain sedangkan decoder berfungsi untuk mengembalikan kode yang telah diubah menjadi kode asalnya.

B.      RUMUSAN MASALAH
Berikut ini merupakan perumasan masalah yang akan diselesaikan: 
1.      Apa yang dimaksud dengan decoder dan encoder?
2.      Apa sajakah jenis-jenis decoder dan encoder?
3.      Bagaimana Rangkaian decoder dan encoder?
4.      Bagaimana prinsip kerja decoder dan encoder?

C.      TUJUAN
Adapun tujuan ditulisnya makalah mengenai encoder dan decoder   adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui maksud dari decoder dan encoder;
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis decoder dan encoder;
3.      Untuk mengetahui rangkaian decoder dan encoder;
4.      Untuk mengetahui prinsip kerja dari decoder dan encoder.

D.     MANFAAT
Adapun manfaat disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi Dosen, Sebagai bahan tambahan dalam proses pembelajaran;
2.      Bagi Mahasiswa, sebagai media pembelajaran terkait decoder dan encoder;
3.      Bagi Pembaca, sebagai media penambah pengetahuan terkait decoder dan encoder.













BAB II
PEMBAHASAN

A.            DECODER
Decoder  merupakan  suatu  rangkaian kombinasional  yang berfungsi untuk mengkodekan kembali  kode pada proses input menjadi data pada outputnya. Decoder juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian digital yang merubah bilangan biner menjadi bilangan decimal dimana Rangkaian logika decoder menerima input-input dalam bentuk biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya. Pada dasarnya decoder  merupakan kumpulan gerbang logika AND sehingga dapat digunakan sebagai pembangkit fungsi.
Pada umumnya  Decoder  biasanya memiliki saluran enable. Saluran enable berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan  decoder. Didalam  Decoder Terdapat 2 jenis pengkaktifan yaitu: aktif high dan aktif low. Pada decoder dengan saluran enable aktif high,   jika enable = 0 maka decoder off. Berarti semua saluran output akan bernilai nol. Jika enable = 1 maka decoder on  dan sesuai dengan inputnya, saluran output yang aktif akan  1, dan yang lainnya 0.  

1.       BINARY DECODING
·         Mengkonversi sebuah n-bit code kedalam sebuah 1 (satu) output yang aktif (low/high).
·         Rangkaiannya dapat dibentuk menggunakan AND atau OR gate.
·         Jumlah masukan (input) <  Jumlah Keluaran (Output)
·         n input dan2noutput
·         Hanya satu output yang aktif (low/high) dari banyak input yang diberikan

2.       JENIS-JENIS DECODER SERTA RANGKAIANNYA
·         1-to-2 Binary Decoder
Gambar 2.1 Blok Diagram 1-to-2 Binary Decoder
Gambar 2.2 Rangkaian 1-to-2 Binary Decoder
Tabel Kebenaran 2.1
A
Yo
Y1
0
1
0
1
0
1

·         2-to-4 Binary Decoder
Gambar 2.3 Blok Diagram 2-to-4 Binary Decoder
 


Gambar 2.4 Rangkaian 2-to-4 Binary Decoder
Tabel Kebenaran 2.2
X
Y
F0
F1
F2
F3
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1




·         3-to-8 Binary Decoder

            Gambar 2.5 Blok Diagram 3-to-8 Binary Decoder

            Gambar 2.6 Rangkaian 3-to-8 Binary Decoder
Tabel Kebenaran 2.3
X
Y
Z
F0
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1

·         Rangkaian penghasil output ‘3’(active HIGH) untuk input 0 1 1

            Gambar 2.7 Rangkaian penghasil output 3 High
Implementasi Decoder untuk Full Adder
Tabel Kebenaran 2.4
Gambar 2.6 Blok Diagram Full Adder
Catatan: untuk Output aktif ‘High’ menggunakan Gate AND dan untuk Output aktif‘Low’menggunakan Gate NAND.






·         2 to 4 Decoder dengan Enable Input
Tabel Kebenaran 2.4                                     
·         Menggunakan2 buah decoder 3 to 8 untuk membuat decoder 4 to 16
·         Enable dapat bernilai ‘active high’
·         Pada contoh dibawah, hanya1 decoder dapat aktif setiapsaat.
·         Input x, y, z dipilih lewat  untuk memilih decoder  yang  mana yang  aktif.


            Gambar 2.8 Rangkaian pemilihan decoder  yang  aktif.






·         Contoh-contoh Standard MSI Binary Decoders
IC 74138 adalah sebuah octal decoder (3-line to 8-line)
Gambar 2.9 Pin Configurasi IC 74138             Gambar 2.10 Logic Simbol IC 74138
B.      ENCODER
Rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner. Encoder melakukan operasi kebalikan dari decoder. Encoder menghasilkan output dalam bentuk bit. Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa input harus berupa word biner yang ekivalen dengan bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga Encoder hanya berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya memperoleh prioritas data tertinggi untuk di kodekan.
Suatu decoder atau pendekode adalah system yang menerima kata M bit akanmenetapkan keadaan 1 pada salah satu (dan hanya satu) dari 2m saluran keluaran yang tersedia. Dengan kata lain fungsi suatu decoder adalah mengidentifikasi atau mengenali suatu kode terntu. Proses kebalikannya disebut pengkodean (encoding). Suatu pengkode atau encoder memiliki sejumlah masukan, dan pada saat tertemtu hanya salah satu dari masukan masukan itu yang berada pada keluaran 1 dan sebagai akibatnya suatu kode Nbit akan dihasilkan sesuai dengan masukan khusus yang dieksitasi.

1.      BINARY ENCODING
·         Mengkonversi 2n input  dan dikeluarkan kedalam bentukn bit output;
·         Banyakdigunakanuntukkompresidata;
·         DapatdibangunmenggunakanAND atauOR Gate;
·         Jumlah masukan (input) >  Jumlah Keluaran (Output);
2.      JENIS-JENIS DECODER DAN RANGKAINNYA
·         8-to-3  Binary Encoder 3 
Binary Encoder Pada setiap (satu) waktu hanya ada1 input line yang mempunyai nilai ‘1’.

Tabel Kebenaran 2.5

Gambar 2.11 Blok Diagram Octal to Biner Encoder










Gambar 2.12 Rangkaian 8-to -3  Binary Encoder
·         Desimal Desimalto BCD Encoder
Tabel kebenaran 2.6
Gambar 2.13 Blok Diagram Desimal to BCD Encoder
·         Rangkaian Desimal to BCD Encoder
Gambar 2.14 Blok Diagram Desimal to BCD Encoder
  
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
1.       Decoder merupakan suatu rangkaian digital yang merubah bilangan biner menjadi bilangan decimal dimana Rangkaian logika decoder menerima input-input dalam bentuk biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya.
2.      Encoder merupakan rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner. Encoder melakukan operasi kebalikan dari decoder. Encoder menghasilkan output dalam bentuk bit. Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa input harus berupa word biner yang ekivalen dengan bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga Encoder hanya berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya memperoleh prioritas data tertinggi untuk di kodekan.

B.      Saran
Adapun saran yang diperlukan dalam pengembangan makalah ini bagi mahasiswa lebih mengenal lebih dalam fungsi serta kegunaan dari encoder dan decoder dalam kehidupan sehari-hari serta dapat mengaplikasikannya pada lingkungan sekitar kita.


Continue reading Makalah Encoder dan Decoder